Layanan Imunisasi

Layanan imunisasi di Puskesmas merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting sebagai upaya pencegahan dari berbagai penyakit menular berbahaya. Layanan ini dapat diberikan kepada bayi baru lahir sampai dengan anak usia balita dan akan berlanjut di usia sekolah nantinya. Puskesmas mengikuti jadwal imunisasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan jadwal yang terdapat pada Buku KIA/Buku Pink.

Adapun layanan imunisasi yang dapat diberikan di puskesmas adalah imunisasi dasar lengkap yaitu:

  1. BCG: Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak lahir. Imunisasi ini betujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Diberikan pada anak usia 1 bulan.
  2. Polio: Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan. Vaksin polio diberikan secara oral ataupun suntik. Polio oral diberikan ketika bayi lahir sampai berusia 1 bulan dan dilakukan secara berulang setiap bulan, yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. Sedangkan polio suntikan diberikan pada usia 4 bulan.
  3. Hepatitis B: Imunisasi Hepatitis B diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang diberikan beberapa kali melalui suntikan. Imunisasi yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir (bayi baru lahir), kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4 minggu.
  4. DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis): Imunisasi DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu. Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin Hepatits B. Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
  5. HiB: Untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B (HiB). Sebab, saat menginfeksi tubuh manusia, bakteri tersebut dapat menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyakit, seperti pneumonia hingga meningitis. Diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan satu kali saat usia 18 bulan.
  6. MR: Mencegah penyakit Measles (Campak) dan Rubella (Campak Jerman) yang menular melalui kontak erat dengan penderita terutama melalui air liur (droplet) saat batuk atau bersin. Diberikan 2 dosis untuk balita usia 9 bulan dan 18 bulan.
  7. PCV (pneumokokus): Mencegah infeksi bakteri pneumokokus, jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia dan meningitis. Vaksin ini diberikan kepada bayi dan orang tua lanjut usia yang lebih rentan terhadap infeksi bakteri pneumokokus. Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster akan diberikan saat usia 12–15 bulan.
  8. Rotavirus: Melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Virus ini menginfeksi usus dan menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak. Pemberiannya sebanyak 2 kali. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 6–12 minggu. Dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu setelah vaksin sebelumnya atau paling lambat sebelum anak berusia 24 minggu.

Layanan imunisasi tersebut dapat diperoleh masyarakat luas secara gratis di Puskesmas.